nusakini.com--Pemerintah Kota Makassar bersama Swedia jajaki kerjasama di bidang transportasi publik. Kedua belah pihak membahas hal tersebut dalam bentuk diskusi yang di gelar di Baruga Anging Mammiri, Rujab Walikota Makassar jalan Penghibur. Kamis (30/11). 

Kedutaan Besar Swedia serta perusahaan penyedia alat transportasi publik di negara tersebut ingin mempelajari Kota Makassar dari segi infrastruktur hingga letak skema arus lalu lintas . 

Sedangkan, dari pihak Pemkot Makassar memaparkan berbagai tantangan serta kendala yang dihadapi dalam mengembangkan transportasi publik perkotaan. 

• Kebakaran di Toddopuli Makassar
• Tudang Sipulung Umara, Ulama dan Umat, Jadi Program Keumatan DKM Masjid Kubah 99
• Rayakan Hari Bumi 2024, DKM Masjid Kubah 99 Gelar Tanam Pohon Disekitar Area Masjid
• Bedah Rumah, Kapolres AKBP Yudi Frianto Lakukan Peletakan Batu Pertama
• Polres Pelabuhan Makassar bersama Masyarakat Gelar Nobar Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U-23

Kepala Dinas Perhubungan Kota Makassar, Mario Said dihadapan rombongan kedubes Swedia menjelaskan bahwa kondisi kemacetan yang sering dihadapi khususnya dijalan jalan protokol adalah meningkatnya jumlah kendaraan pribadi serta kurangnya sarana transportasi publik. 

"Sarana transportasi publik yang kurang menyebabkan persoalan kemacetan yang kian tinggi. Untuk itu diperlukan penambahan penyediaan transpotasi publik diperlukan serta merubah mindset masyarakat agar beralih ke transportasi publik," ucap Mario. 

Pemerintah, baik provinsi maupun kota telah berupaya melakukan berbagai upaya untuk meretas persoalan ini. Seperti pelebaran jalan dan pembangunan jalan tol layang Pettarani yang telah memasuki tahap persiapan. 

"Makanya pihak (Swedia) ingin membantu pemkot dalam hal transportasi publik perkotaan di Makassar. Kami masih saling mempelajari dan menjajaki Karena tentu akan disesuaikan dengan regulasi yang berlaku dan kebutuhan Pemkot Makassar," ungkapnya. (p/ab)